LAPORAN SUMBER DAN
PENGGUNAAN DANA
A. Arti Pentingnya
Analisa Sumber-Sumber Dan Penggunaan Dana
Laporan keuangan yang
dihasilkan oleh perusahaan dari period ke periode atau dari tahun ke tahun
dapat dimanfaatkan untuk mengetahui atau mendeteksi aliran dana yaitu dari mana
sumber dana itu berasal atau dihasilkan dan untuk apa serta bagaimana dana tersebut
digunakan atau dibelanjakan. Kita dapat mengetahui atau mendeteksi aliran dana
tersebut dengan cara membandingkan laporan keuangan dari dua tahun yang
berurutan. Maka dapat lita simpulkan bahwa suatu cara analisis yang digunakan
untuk mempelajari bagaimana suatu perusahaan melaksanakan kebijakan-kebijakan
dalam rangka memperoleh dana dan menggunakan dana tersebut sering disebut
sebagai Analisis Sumber dan Penggunaan Dana.. Setelah kita mengetahui
pengertian dari analisis sumber dan penggunaan dana tersebut dapat diketahui
bahwa hasil dari analisis sumber dan penggunaan dana disebut sebagai Laporan
Sumber dan Penggunaan Dana.
Oleh karena itu,
perusahaan harus hati-hati dalam menangani masalah keuangan dalam pengelolaan
sumber dan penggunaan modal kerja atau dana. Laporan sumber dan penggunaan dana
ini merupakan suatu laporan yang berguna bagi pihak manajemen perusahaan, para
kreditur, para pemegang saham, dan pihak-pihak lainnya. Pihak manajemen dan
para kreditur jangka pendek terutama akan tertarik kepada posisi keuangan
jangka pendek (posisi modal kerja) suatu perusahaan termasuk
perubahan-perubahan yang terjadi selama periode itu. Kenaikan dalam modal kerja
mungkin ditunjukkan dalam kas, efek (sekuritas), piutang maupun dalam
persediaan atau adanya penurunan atau berkurangnya hutang lancar, dan adanya
kenaikan dalam modal kerja ini akan diinterpretasikan bergantung kepada
sumber-sumber yang menyebabkan kenaikan tersebut. Apabila seluruh perubahan
tersebut semuanya berasal dari hasil operasi perusahaan, maka hal ini akan
dinilai sebagai hal yang amat baik atau menguntungkan dibandingkan dengan
kenaikan modal kerja yang berasal dari pengeluaran hutang jangka panjang.
Langkah-langkah dalam
menganalisa sumber-sumber dan penggunaan dana :
1) Penyusunan laporan
perubahan neraca (statement of balance sheets changes)
Laporan ini menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen neraca antara kedua titik waktu dan setiap perubahan elemen tersebut mencerminkan adanya sumber atau penggunaan dana.
Laporan ini menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen neraca antara kedua titik waktu dan setiap perubahan elemen tersebut mencerminkan adanya sumber atau penggunaan dana.
2) Laporan sumber-sumber
dan penggunaan dana
Laporan ini berasal
dari gabungan antara laporan perubahan neraca dan laporan laba ditahan. Pengertian dana yang digunakan dalam analisa
sumber-sumber dan penggunaan dana disebut kas
(arti sempit) dan modal kerja (arti luas).
1.
Dana Dalam Arti Kas
Dana yang akan
dianalisis nantinya bisa dalam pengertian kas, artinya setiap ada perubahan
elemen-elemen yang ada pada laporan keuangan akan menambah atau mengurangi kas.
Oleh karena itu, laporannya disebut sebagai Laporan Sumber dan Penggunaan Kas.
Laporan sumber dan penggunaan kas ini disusun untuk menunjukkan perubahan kas
selama satu periode dan memberkan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan
menunjukkan dari mana sumber-sumber kas dan pengunaan-penggunaannya.
Langkah-langkah
menyusun laporan sumber-sumber dan penggunaan dana (kas):
- Menyusun laporan perubahan neraca, yang menggambarkan perubahan masing-masing elemen neraca antara dua titik waktu yang akan dianalisa (bulanan atau tahunan).
- Mengelompokkan perubahan-perubahan dalam golongan perubahan yang memperbesar / memperkecil kas.
- Mengelompokkan elemen-elemen dalam laporan rugi dan laba (laporan laba ditahan) ke dalam golongan yang memperbesar/ memperkecil kas.
- Mengadakan konsolidasi dari semua informasi ke dalam laporan sumber-sumber dan penggunaan dana.
Dari laporan neraca
dan laporan laba-rugi, elemen-elemen yang dapat memperbesar kas adalah :
1.
Berkurangnya aktiva lancar selain kas:
- Berkurangnya barang (inventory) terjadi karena terjualnya barang tersebut dan hasil penjualan itu merupakan sumber dana/ kas bagi perusahaan.
- Berkurangnya piutang berarti piutang telah dibayar dan penerimaan piutang merupakan penambahan dana yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan.
- Berkurangnya surat-surat berharga (efek) berarti efek itu terjual dan hasil penjualan tersebut merupakan sumber dana/ kas bagi perusahaan
2.
Berkurangnya aktiva tetap:
- Berkurangnya aktiva tetap bruto berarti sebagian aktiva tetap harus dijual dan hasil penjualannya merupakan sumber dana
- Berkurangnya aktiva tetap neto berarti adanya depresiasi dalam tahun yang bersangkutan
3.
Bertambahnya setiap jenis hutang:
Bertambahnya hutang
(hutang lancar, hutang jangka panjang) berarti terjadi penambahan dana yang
diterima oleh perusahaan yang bersangkutan
4.
Bertambahnya modal:
Bertambahnya modal
disebabkan adanya emisi saham baru dan hasil penjualan saham baru tersebut
merupakan sumber dana
5.
Adanya keuntungan dari operasi perusahaan:
Apabila perusahaan
mendapatkan keuntungan neto dari operasinya berarti bahwa ada tambahan dan bagi
perusahaan yang bersangkutan.
6.
Penyusutan:
Penyusutan merupakan
biaya non-kas berupa penyisihan dana untuk cadsangan pembelian aktiva tetap.
Dana ini bisa dimanfaatkan oleh perusahaan sebagai sumber dana.
Elemen-elemen dari
neraca dan laporan laba-rugi yang memperkecil kas adalah :
1.
Bertambahnya Aktiva Lancar
Kas akan berkurang
bila ada tambahan aktiva lancar, misalnya persediaan bertambah berarti perlu
uang untuk membeli persediaan, sehingga kas berkurang. Piutang bertambah perlu
kas untuk menambah investasi pada piutang, sekuritas bertambah berarti ada
pembelian sekuritas yang memerlukan uang kas.
2.
Bertambahnya Aktiva Tetap
Demikian pula bila ada
tambahan aktiva tetap berarti ada pembelian aktiva tetap. Pembelian aktiva
tetap memerlukan kas, maka uang kas akan berkurang akibat penambahan aktiva
tetap tersebut.
3. Berkurangnya Semua Hutang
Apabila hutang baik
jangka pendek maupun jangka panjang berkurang berarti ada sebagian hutang yang
dibayar. Untuk membayar hutang diperlukan uang kas, sehingga kas menjadi
berkurang.
4.
Berkurangnya Modal
Apabila modal
berkurang berarti pemilik mengambil dana dari perusahaan, sehinga kas mejadi
berkurang.
5.
Rugi Operasi
Apabila perusahaan
memperoleh laba akan menambah kas, tetapi bila perusahaan rugi maka kerugian
tersebut harus ditutup dengan kas, sehingga memperkecl kas.
6.
Pembayaran Deviden
Deviden yang
dibayarkan kepada pemilik membutuhkan uang tunai, sehingga pembayaran deviden
tersebut akan memperkecil kas.
Contoh laporan sumber-sumber dan penggunaan dana (kas)
PERUSAHAAN
PT. RAHAYU
LAPORAN
PERUBAHAN NERACA 31 DES 1980 – 31 DES 1981
(DALAM
RIBUAN RUPIAH)
|
||||
31/12/1980
|
31/12/1981
|
Perubahan
|
||
Debet
|
Kredit
|
|||
AKTIVA
|
||||
Kas
|
Rp. 600
|
Rp. 700
|
Rp. 100
|
Rp. -
|
Efek
|
Rp. 700
|
Rp. 500
|
Rp. -
|
Rp. 200
|
Piutang
|
Rp. 1.200
|
Rp. 1.000
|
Rp. -
|
Rp. 200
|
Barang
|
Rp. 2.200
|
Rp. 2.600
|
Rp. 400
|
Rp. -
|
Mesin
|
Rp. 4.000
|
Rp. 5.000
|
Rp. 1.000
|
Rp. -
|
Akum.
depresiasi mesin
|
Rp. (400)
|
Rp. (600)
|
Rp. -
|
Rp. 200
|
Bangunan
|
Rp. 4.000
|
Rp. 4.000
|
Rp. -
|
Rp. -
|
Akum.
depresiasi bangunan
|
Rp. (600)
|
Rp. (900)
|
Rp. -
|
Rp. 300
|
Tanah
|
Rp. 2.300
|
Rp. 3.700
|
Rp. 1.400
|
Rp. -
|
Jumlah
Aktiva
|
Rp. 14.000
|
Rp. 16.000
|
||
HUTANG
& MODAL
|
||||
Hutang
perniagaan
|
Rp. 1.500
|
Rp. 1.000
|
Rp. 500
|
Rp. -
|
Hutang
wesel
|
Rp. 1.000
|
Rp. 1.200
|
Rp. -
|
Rp. 200
|
10
% obligasi
|
Rp. 4.500
|
Rp. 6.000
|
Rp. -
|
Rp. 1.500
|
Modal
saham
|
Rp. 5.000
|
Rp. 5.000
|
Rp. -
|
Rp. -
|
Surplus
modal
|
Rp. 1.000
|
Rp. 1.000
|
Rp. -
|
Rp. -
|
Laba
ditahan
|
Rp. 1.000
|
Rp. 1.800
|
Rp. -
|
Rp. 800
|
Jumlah
Hutang & Modal
|
Rp. 14.000
|
Rp. 16.000
|
||
Jumlah
|
Rp. 3.400
|
Rp. 3.400
|
Selama tahun 1981,
Perusahaan PT. Rahayu mendapatkan keuntungan netto sesudah pajak sebesar Rp. 1.500.000
dan dibayarkan sebagai cash deviden sebesar Rp. 700.000
PERUSAHAAN
PT. RAHAYU
LAPORAN
SUMBER-SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
31
DESEMBER 1980 – 31 DESEMBER 1981
(DALAM
RIBUAN RUPIAH)
|
|||
Sumber-Sumber
|
Penggunaan
|
||
Dana
berasal dari operasi :
|
|||
Keuntungan
neto
|
Rp. 1.500
|
Cash
deviden
|
Rp. 700
|
Depresiasi
|
Rp. 500
|
Bertambahnya
mesin
|
Rp. 1.000
|
Berkurangnya
efek
|
Rp. 200
|
Bertambahnya
tanah
|
Rp. 1.400
|
Bekurangnya
piutang
|
Rp. 200
|
Bertambahnya
barang
|
Rp. 400
|
Bertambahnya
hutang wesel
|
Rp. 200
|
Berkurangnya
hut. perniagaan
|
Rp. 500
|
Bertambahnya
obligasi
|
Rp. 1.500
|
Bertambahnya
kas
|
Rp. 100
|
Rp. 4.100
|
Rp. 4.100
|
Dari laporan
penggunaan dana tersebut diatas, nampak bahwa penggunaan dana (kas) yang
menonjol adalah untuk penambahan mesin, penambahan tanah dan pembayaran cash
deviden.
-
Bertambahnya
mesin, berarti perusahaan telah mengadakan perluasan usahanya.
-
Bertambahnya
mesin, berarti perusahaan telah mengadakan perluasan usaha
-
Pembelian
tanah, berarti persiapan ekspansi lebih lanjut
Dari analisa
sumber-sumber dan penggunaan dana PT. Rahayu dapat disimpulkan bahwa perusahaan
menggunakan dananya dalam tahun 1981 sebagian besar untuk ekspansi dalam bentuk
pembelian mesin dan tanah. Pembelian mesin dibelanjai terutama dengan hutang
jangka panjang dan depresiasi. Kebijaksanaan tersebut dapat dibenarkan ditinjau
dari sudut likuiditas. Pembelian tanah dibelanjai sebagian dengan modal sendiri
dan sebagian dari hutang jangka panjang. Kebijaksanaan pembiayaan tanah dengan
hutang tidak dibenarkan ditinjau dari sudut likuiditas
2.
Dana Dalam Arti Modal Kerja
Dalam kenyataannya
selain membuat laporan sumber dan penggunaan dana atas dasar kas, perusahaan
juga membuat laporan sumber dan penggunaan dana atas dasar modal kerja
(statements of sources and uses of working capital).
Modal kerja dapat
diartikan beberapa Modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar diatas hutang
lancer. Dalam laporan sumber dan penggunaan modal kerja tidak dicantumkan
penggunaan dana yang berasal dari modal sendiri karena tidak akan mengakibatkan
perubahan modal kerja (netto).
Contoh :
Berikut
posisi neraca sebuah perusahaan :
Aktiva Lancar
|
Hutang Lancar
|
||
Kas
|
Rp. 100.000
|
Hutang perniagaan
|
Rp. 200.000
|
Piutang
|
Rp. 200.000
|
Hutang wesel
|
Rp. 100.000
|
Inventory
|
Rp. 300.000
|
||
Modal kerja
|
Rp. 300.000
|
||
Jumlah aktiva
|
Rp. 600.000
|
Jumlah hut. &
mod.
|
Rp. 600.000
|
Selanjutnya
terjadi berbagai transaksi yang mengakibatkan perubahan unsur aktiva lancar dan
hutang lancar, yaitu :
a.
Perubahan
ke – 1
Pembelian barang (inventory)
secara kredit sebesar Rp. 50.000.
Aktiva Lancar
|
Hutang Lancar
|
||
Kas
|
Rp. 100.000
|
Hutang perniagaan
|
Rp. 250.000
|
Piutang
|
Rp. 200.000
|
Hutang wesel
|
Rp. 100.000
|
Inventory
|
Rp. 350.000
|
||
Modal kerja
|
Rp. 300.000
|
||
Jumlah aktiva
|
Rp. 650.000
|
Jumlah hut. &
mod.
|
Rp. 650.000
|
b. Perubahan ke – 2
Pembayaran hutang perniagaan
sebesar Rp. 100.000 dengan kas
Aktiva Lancar
|
Hutang Lancar
|
||
Kas
|
Rp. -
|
Hutang perniagaan
|
Rp. 150.000
|
Piutang
|
Rp. 200.000
|
Hutang wesel
|
Rp. 100.000
|
Inventory
|
Rp. 350.000
|
||
Modal kerja
|
Rp. 300.000
|
||
Jumlah aktiva
|
Rp. 550.000
|
Jumlah hut. &
mod.
|
Rp. 550.000
|
Dari contoh diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah modal
kerja harga akan berubah jika ada perubahan dalam non current account (aktiva
tetap, hutang jangka panjang dan modal sendiri). Perubahan unsur non current
account yang memperbesar modal kerja disebut dengan sumber modal kerja atau
sources of work capital. Sedangkan yang memperkecil modal kerja disebut dengan
penggunaan modal kerja. Jika penggunaan modal kerja lebih kecil dibandingkan
dengan sumber modal kerja maka hal ini akan mempunyai efek neto yang positif.
Sedangkan jika penggunaan modal kerjanya lebih besar maka efek netonya akan
memperkecil modal kerja.
Sumber-sumber modal
kerja, antara lain :
a.
Berkurangnya
aktiva tetap
b.
Bertambahnya
hutang jangka panjang
c.
Bertambahnya
modal
d.
Keuntungan
dan operasi perusahaan
Penggunaan modal kerja
:
a.
Bertambahnya
aktiva tetap
b.
Berkurangnya
hutang jangka panjang
c.
Berkurangnya
modal
d.
Pembayaran
cash deviden
e.
Adanya
kerugian dalam operasi perusahaan
Langkah-langkah
penyusunan laporan sumber-sumber dan penggunaan modal kerja :
a. Menyusun
laporan perubahan modal kerja
Untuk
mengetahui adanya kenaikan atau penurunan modal kerja beserta besarnya
perubahan modal kerja
b.
Mengelompokkan
perubahan-perubahan dari unsur-unsur non current account ke dalam golongan yang
mempunyai efek memperbesar modal kerja dan golongan yang mempunyai efek
memperkecil modal kerja
c.
Mengelompokkan
unsure-unsur dalam laporan laba ditahan ke dalam golongan yang mempunyai efek
memperbesar modal kerja dan golongan yang perubahannya mempunyai efek
memperkecil modal kerja
d.
Menyusun
laporan sumber-sumber dan penggunaan modal kerja
Contoh
Laporan perubahan modal kerja dan laporan sumber-sumber dan penggunaan modal
kerja
Unsur-unsur modal
kerja
|
31/12/1980
|
31/12/1981
|
Perubahan Modal Kerja
|
|
Bertambah
|
Berkurang
|
|||
Aktiva Lancar
|
||||
Kas
|
Rp. 600
|
Rp. 700
|
Rp. 100
|
Rp. -
|
Efek
|
Rp. 700
|
Rp. 500
|
Rp. -
|
Rp. 200
|
Piutang
|
Rp. 1.200
|
Rp. 1.000
|
Rp. -
|
Rp. 200
|
Barang
|
Rp. 2.200
|
Rp. 2.600
|
Rp. 400
|
Rp. -
|
Jumlah aktiva lancar
|
Rp. 4.700
|
Rp. 4.800
|
||
Hutang Lancar
|
||||
Hutang perniagaan
|
Rp. 1.500
|
Rp. 1.000
|
Rp. 500
|
Rp. -
|
Hutang wesel
|
Rp. 1.000
|
Rp. 1.200
|
Rp. -
|
Rp. 200
|
Jumlah hutang lancar
|
Rp. 2.500
|
Rp. 2.200
|
||
Modal Kerja
|
Rp. 2.200
|
Rp. 2.600
|
||
Rp. 1.000
|
Rp. 600
|
|||
Tambah modal kerja
|
Rp. -
|
Rp. 400
|
||
Jumlah
|
Rp. 1.000
|
Rp. 1.000
|
Dari tabel
diatas, nampak besarnya modal kerja pada akhir tahun 1981 (31/12/1981) lebih
besar daripada jumlah modal kerja pada saat sebelumnya (31/12/1980), berarti
ada tambahan modal kerja. Kenaikan modal kerja ini disebabkan sumbernya lebih
besar daripada penggunaannya
11. Contoh laporan sumber-sumber dan
penggunaan modal kerja
PERUSAHAAN
PT. RAHAYU
LAPORAN
SUMBER-SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
31
DESEMBER 1980 – 31 DESEMBER 1981
(DALAM
RIBUAN RUPIAH)
|
|||
Sumber-Sumber
|
Penggunaan
|
||
Dana dari operasi :
|
|||
Keuntungan neto
|
Rp. 1.500
|
Cash deviden
|
Rp. 700
|
Depresiasi
|
Rp. 500
|
Bertambahnya mesin
|
Rp. 1.000
|
Bertambahnya hutang jangka
panjang
|
Rp. 1.500
|
Bertambahnya tanah
|
Rp. 1.400
|
Bertambahnya modal kerja
|
Rp. 400
|
||
Rp. 3.500
|
Rp. 3.500
|
3. Sumber-sumber Modal kerja
Pada umumnya sumber modal
kerja suatu perusahaan daapat berasal dari :
a)
Hasil operasi perusahaan adalah
jumlah net income yang Nampak dalam laopran perhitungan rugi laba ditambah
dengan depresiasi dan amortisasi jumlah ini menunjukan jumlah modal kerjayang
berasal dari hasil operasi perusahaan. Jadi jumlah jumlah modal kerja yang
berasal dari hasil operasi perusahaan dapat di hitung dengan menganalisa
laporan perhitungan rugi laba perusahaan, dan apabila laba tersebut tidak diambil
oleh pemilik perusahaan maka laba tersebut akan menambah modal perusahaan yang
bersangkutan.
Biaya-biaya
operasi perusahaan pada dasarnya terdari
dari biaya yang memerlukan pengluaran
uang atau menimbulkan hutang yang pada akhirnya juga akan menyebabkan
penggunaan modal kerja seperti biaya tunai,biaya upah,gaji premi
asuransi,disamping itu ada juga biaya yang tidak memerlukan pengluaran uang
pada satu periode itu atau tidak menimbulkan hutang yang pada akhirnya akan
mengggunakan modal kerja seperti presiasi,amortisasi dari diskonto obligasi
maupun aktiva intangible . Proses pembebanan depresiasi dan amortisasi terhadap
penghasilan persahaan adalah merupakan perubahan dari aktiva tetap dan aktiva
intangible menjadi modal kerja,proses tersebut dapat digambarkan sbb:
Arus
dana yang menggambarkan proses perubahan aktiva tetap ke modal kerja
Uang
yg Kas digunakan
untk
diinvestasikan Aktiva tetap dan mem
Biaya-biaya barng yg siap dijual
modal kembali
lewat
penjualan
![]() |
![]() |
||
b)
Keuntungan dari penjualan
surat-syrat berharga (investasi jangka pendek)
Surat-surat
berharga yang dimilki perusahaan untuk jangka pendek (Market able securies atau
effek) adalah satu elemen aktiv lancer yang segera dapat dijual dan akan
menimbulkan keuntungan bagi bagi perusahaan.
c)
Penjualan Aktiva lancar
Sumber
lain yang dapat menambah modal kerja adalah hasil penjualan aktiva
tetap,investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancer lainnya yang tidak
diperlukan lagi oleh perusahaan. Perusahaan dari aktiva ini menjadi Kas atau
Piutang akan menyebabkan bertambahnya modal kerja sebesar hasil penjualan.
d)
Penjualan Sahan dan Obligasi
Untuk
menambah dana atau modal kerja yang dibutuhkan perusahaan dapat pula mengadakan
emisi saham baru atau meminta kepada para pemilik perusahaan untuk menambah
modalnya,disamping itu perusahaan dapat juga mengeluarkan obligasi atau bentuk
hutang jangka panjang lainnya guna memenuhi kebutuhan modal kerjanya.
Dari Uraian tentang sumber-sumber modal kerja tersebut
dapat disimpulkan bahwa modal kerja akan bertambah apabila:
1.
Adanya kenaikan sector modal baik
yang berasal dari laba maupun adanya pengluaran modal saham atau tambahan
investasi dari pemilik perusahaan.
2.
Adnya pengurangan at penurunan
aktiva tetap yang diimbangi dengan bertmbahnya aktiva lancer karena adanya
penjualan aktiva tetap maupun melalui proses depresiasi.
3.
Adanya penambahan hutng jangka panajang baiik
dalam bentuk obligasi,hipotek atau hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi
dengan bertambahnya aktiva lancar.
Dengan kata
lain dapat dikatan bahwa modal kerja akan bertambah apabila aktiva lanacar
bertambah yang diimbangi atau dibarengi dengan perubahan dalam sector atau pos tidak lancer (non current
account),dan dapat digambarkan dengan skema sbb:
![]() |
(3) (1) (1)(2)
![]() |
|||||
![]() |
|||||
![]() |
Penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan turunnya modal kerja
adalah sbb:
a)
Pembayaran biaya atau
ongkos-ongkos operasi perusahaan,meliputi pembyaran upah,gaji,pembelian, bahan
atau barang dagang, supplies kantor dan pembayaran biaya-biaya lainnya.
b)
Kerugian yang diderita oleh
perusahaan karena adanya penjualan surat-surat berharga atau effek,maupun
kerugian yang insidentil lainnya.
c)
Adanya pembentukan dana atau
pemisahan aktiva lancer untuk tujuan-tujan tertentu dalam jangka
panjang,misalnya Dana Pelunasan Obligasi,Dana Pensiun Pegawai,Dana Expansi
ataupun dana-dana lainnya.
d)
Adanya penambahan atau
pembelian aktiva tetap,investasi jangka panjang atau aktiva lancar lainnya yang
mengakibatkan berkurangnya aktiva lancar atau timbulnya hutang lancar yang
berakibatkan berkurangnya modal kerja.
e)
Pembayaran hutang-hutang jangka
panjang meliputi hutang hipotik,hutang obligasi maupun bentuk hutng jangka
panjang lainnya,serta penarikan atau pembelian kembali saham yang beredar.
f)
Pengambilan uang atau barang
dagang oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan pribadinya (prive) atau adanya
pengambilan bagian keuangan oleh pemilik dalam perusahaan perseorangan dan
persekutuan atau adanya pembayaran deviden dalam perseroan terbatas.
Penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan baerkurangnya modal
kerja dapat digmbarkan dengan skema sbb:
![]() |
(c) 

(d) 

(e) (f)(a)
![]() |
![]() |
||||||
![]() |
||||||
![]() |
||||||
![]() |
4.
Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Dua hal yang dapat
menunjukan Laporan perubahan Modal Kerja :
a)
Bagian pertama menunjukkan
perubahan yang terjadi untuk setiap jenis atau elemen modal kerja (perubahan
masing-masing pos aktiva lancar dan hutang lancar) dan perubahan modal kerja secara
total.
b)
Bagian kedua menunujkkan sumber
dan penggunaan modal kerja atau sebab-sebab terjadinya perubahan modal kerja.